Keindahan Arsitektur Buddha dan Legenda Seribu Candi

Terletak hanya 800 meter di sebelah utara Candi Prambanan, Candi Sewu berdiri sebagai salah satu mahakarya arsitektur Buddha terbesar di Indonesia. Nama “Sewu” yang dalam bahasa Jawa berarti seribu, merujuk pada sebuah legenda rakyat yang terkenal. Namun, Candi Sewu sesungguhnya adalah bukti nyata kejayaan agama Buddha di Jawa Tengah pada masa lampau, yang berpadu harmonis dengan kisah-kisah legendaris.
Sejarah Singkat dan Asal-Usul
Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 Masehi pada masa Dinasti Syailendra, yang juga merupakan dinasti pembangun Candi Borobudur. Pembangunan candi ini diduga dilakukan oleh Raja Rakai Panangkaran, yang melanjutkan tradisi Buddha di wilayah ini. Nama asli dari candi ini adalah Manjusrigrha, yang berarti “Rumah Manjusri”. Manjusri sendiri adalah salah satu Bodhisattva penting dalam ajaran Buddha.
Meskipun secara historis dibangun sebelum Candi Prambanan, Candi Sewu yang bercorak Buddha dan Candi Prambanan yang bercorak Hindu berdiri dalam satu wilayah yang sama. Hal ini menjadi bukti toleransi beragama yang tinggi pada masa kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia.
Rekomendasi situs tempat bermain slot terpercaya.
Arsitektur Simetris dan Filosofi Mandala
Candi Sewu memiliki tata letak yang sangat unik dan simetris, membentuk konfigurasi mandala. Kompleks candi ini terdiri dari satu candi utama yang dikelilingi oleh empat baris candi perwara (candi pengawal) yang jumlahnya ratusan.
- Candi Utama: Berada di tengah kompleks, candi utama ini memiliki ukuran paling besar dan memiliki empat pintu masuk di setiap mata angin. Di dalam ruang utama, dulu diperkirakan terdapat arca Bodhisattva Manjusri setinggi empat meter yang terbuat dari perunggu.
- Candi Perwara: Jumlah candi perwara yang mengelilingi candi utama adalah 240 candi, yang terbagi dalam empat baris konsentris. Candi-candi ini memiliki bentuk yang hampir seragam, dengan detail ukiran yang halus dan indah.
Meskipun jumlahnya tidak mencapai seribu seperti dalam legenda, ratusan candi perwara yang tersusun rapi ini menciptakan pemandangan yang megah dan menakjubkan. Pengunjung yang berdiri di tengah kompleks akan merasakan sebuah sensasi keagungan arsitektur kuno yang teratur dan penuh makna.
Relief dan Arca Candi Sewu
Setiap candi perwara memiliki relief dan arca-arca Dhyani Buddha yang menghadap ke dalam. Meskipun banyak arca yang sudah tidak utuh, beberapa arca Bodhisattva yang masih tersisa menunjukkan keindahan seni pahat pada masa itu. Relief-relief yang menghiasi candi utama dan candi perwara sebagian besar menggambarkan motif flora dan fauna yang halus.
Di gerbang utama Candi Sewu, terdapat sepasang arca penjaga (Dwarapala) berukuran besar dan kokoh. Arca-arca ini menjadi simbol perlindungan bagi candi dan para pemujanya, sekaligus menjadi ikon yang khas dari Candi Sewu.
Legenda Roro Jonggrang dan Hubungannya dengan Candi Sewu
Legenda Roro Jonggrang yang sering dikaitkan dengan Candi Prambanan juga memiliki keterkaitan dengan Candi Sewu. Dikisahkan bahwa Bandung Bondowoso meminta Roro Jonggrang untuk membangun seribu candi sebagai syarat pernikahan. Setelah berhasil membangun 999 candi, Roro Jonggrang meminta para wanita desa untuk menumbuk padi dan membakar jerami agar terkesan pagi telah tiba. Merasa ditipu, Bandung Bondowoso yang marah akhirnya mengutuk Roro Jonggrang menjadi candi terakhir.
Meskipun legenda ini secara historis tidak akurat, namun nama “Candi Sewu” yang berarti “seribu candi” terus hidup dalam cerita rakyat dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas candi ini.
Status Warisan Dunia UNESCO
Sebagai bagian dari kompleks Prambanan, Candi Sewu juga termasuk dalam situs yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991. Pengakuan ini tidak hanya menggarisbawahi nilai sejarah dan arsitekturnya, tetapi juga pentingnya situs ini sebagai pusat spiritual dan budaya.
Mengunjungi Candi Sewu: Pengalaman yang Berbeda
Berbeda dengan Prambanan yang sering ramai dikunjungi, Candi Sewu menawarkan suasana yang lebih tenang dan damai. Pengunjung dapat berjalan santai di antara ratusan candi perwara yang tersusun rapi, menikmati detail ukiran, dan merenungi keagungan peradaban kuno tanpa terburu-buru.
Candi Sewu adalah destinasi yang sempurna bagi mereka yang ingin merasakan kedamaian, mengagumi arsitektur yang menakjubkan, dan menyelami kekayaan sejarah dan legenda yang menyelimuti candi ini. Dengan keindahan dan keunikan arsitekturnya, Candi Sewu tetap menjadi salah satu permata budaya dan spiritual yang tak boleh dilewatkan.